Portugal versus Georgia: Libas Kesempurnaan atau Kejar Rekor Ronaldo?
Tim nasional Portugal akan hadapi Georgia pada pertandingan penutup sesi kualifikasi Group F Euro 2024, Kamis (27/6) jam 02.00 pagi hari WIB. Mungkinkah hasil prima Portugal di babak group akan dirusak Georgia?
Sekarang ini Portugal mendominasi Group F dengan 6 angka. Dan di bawahnya ada Turki dengan 3 point, selanjutnya Republik Ceko dan Georgia dengan masing-masing satu angka.
Team Selecao telah pastikan status juara group. Walaupun andaikan di laga lain Turki menang besar atas Republik Ceko, keunggulan head to head Portugal atas Turki membuat tempatnya tidak tergeser dari tempat paling tinggi.
Keadaan yang serba memberikan keuntungan membuat Portugal tidak butuh memburu apapun itu pada laga musuh Georgia.
Tetapi, team garapan Roberto Martinez jangan abai dengan pertandingan pemungkas karena banyak faktor penting yang dapat diambil dari laga tersebut.
Menantang Georgia malam nanti dapat menjadi gelaran uji coba Martinez saat turunkan lapis ke-2 .
Pemain yang kurang mendapat menit bisa diperlihatkan buat menambahkan pengalaman sekalian menyiapkan kedalaman tim menjelang set 16 besar.
Sekarang ini ada tujuh pemain Portugal yang masih belum merumput dalam dua pertandingan paling akhir.
Dua nama salah satunya adalah pemain bintang yaitu Matheus Nunes (Pemain tengah Manchester City) dan Joao Felix (Striker Barcelona). Seharusnya Martinez dapat memberikan peluang untuk beberapa nama itu.
Turunkan lapis ke-2 bisa simpan tenaga untuk babak luruh. Disamping itu, tampilkan pemain yang masih belum tunjukkan kemampuan dapat menjadi macam taktik yang mungkin akan diperlukan dalam beberapa laga selanjutnya.
Cara ini telah dilaksanakan oleh Spanyol saat menantang Albania, Selasa (25/6). Perputaran besar dilaksanakan La Furia Roja dan bisa dibuktikan dapat mencetak kemenangan walau mendapatkan perlawanan keras dari Albania dengan status Kuda Hitam-nya.
Perputaran acap dilaksanakan team mana saja yang telah ada dalam posisi aman. Ini dapat diperhitungkan dan diaplikasikan Portugal tanpa tujuan menyepelekan Georgia.
Selainnya dapat menjadi laboratorium uji coba, musuh Georgia adalah peluang paling akhir untuk Cristiano Ronaldo untuk memburu rekor.
Ronaldo barusan menguatkan namanya menjadi pembuat assist paling banyak dalam sejarah Euro–bersama Karel Poborsky dari Ceko–dalam gol Bruno Fernandes ke gawang Turki di pertandingan ke-2 Group F. Sekarang ini Ronaldo mempunyai delapan assist dari 6 kali kesertaannya di Euro.
Bila cetak assist kembali musuh Georgia, automatis Ronaldo akan menjadi yang tertinggi. Rekor lebih mengagumkan telah menunggu pemain 39 tahun itu bila cetak gol.
Ronaldo dapat menjadi pembuat gol paling tua di Euro di umurnya sekarang ini. Rekor itu sementara digenggam Cedera Modric yang cetak gol musuh Italia, Selasa (25/6) pada usia 38 tahun dan 289 hari.
Selainnya pembuat gol paling tua, Ronaldo menguatkan status top scorer selama hidup Euro. Sekarang ini dianya telah menjadi penjebol gawang musuh paling banyak dengan 14 gol.
Belum sampai di sana. Bila Ronaldo cetak gol, ia sukses mencatat namanya di papan score dalam enam edisi Piala Eropa berurut. Dia dapat menjadi orang pertama dan salah satu yang mempunyai rekor ini.
Antiknya, Ronaldo selalu sukses cetak gol dalam lima edisi berurut Euro yang di ikutinya. Cuma perlu 1 gol saja ke gawang Georgia untuk memperbaiki catatan ini.
Menyaksikan realita ini, sepintas ada betulnya jika bukan Ronaldo yang memburu rekor, tetapi rekor yang membuntutinya. Musuh Georgia ialah pembuktian untuknya.
Di satu segi, perolehan itu tergantung pada keputusan Martinez akan turunkan Ronaldo atau mungkin tidak di tengah-tengah kebutuhan team supaya bisa optimal di set 16 besar.
Tetapi, kedatangan Ronaldo sekalian catatan gol pasti membuat Euro ‘terakhir’ buatnya akan makin bernilai.