Jakarta – Ketua Team Penanggung Jawab Penyeleksian Akseptasi Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 Ganefri menjelaskan tidak seluruhnya peserta calon yang menerima KIP Kuliah yang telah bisa lolos SNBT bisa menjadi yang menerima KIP Kuliah. Keinginannya, beberapa calon mahasiswa ini terakomodasi lewat Uang Kuliah Tunggal (UKT) Barisan 1 Rp 500 ribu per semester atau optimal UKT Barisan 2 Rp 1 juta per semester.
“Yang tidak diterima (sebagai yang menerima KIP Kuliah) ini kita harap sanggup mendaftar–biasanya kita taruh di UKT kelompok 1-2, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Tetapi ada pula kita alirkan lewat partner,” papar Ganefri selesai informasi hasil UTBK SNBT 2024 di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
“Yang terpenting, jika anaknya ingin sekolah, kita akan usahakan mereka mendaftarkan. Beberapa macam langkah. Pemdanya ikut juga berperan serta. Yang terpenting ia telah lulus di perguruan tinggi negeri. Ini kan kompetisinya ketat masuknya, kan sayang. Pemda memberi perhatian karena itu,” tambah Ganefri yang Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI).
Team Penangggung Jawab SNPMB 2024 memberikan laporan 260.069 peserta UTBK SNBT 2024 mendaftarkan sebagai calon yang menerima KIP Kuliah. Sekitar 70.992 peserta dengan KIP Kuliah itu diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) akademis dan 11.147 peserta di PTN vokasi.
Ada peserta bisa lolos UTBK SNBT yang gagal lolos KIP Kuliah di PTN penerimanya menurut Ganefri karena kebatasan paket KIP Kuliah di setiap PTN.
“Keinginan kita memang beberapa anak kita yang bisa lolos (SNBT) sebagai pengusul KIP masih tetap dapat kuliah. Meskipun paket KIP itu semua tidak dapat tercukupi,” katanya.
“Contoh di Sumatera Barat, dari 46 ribu peserta, setengahnya itu pengusul KIP, hingga yang bisa lolos (SNBT) itu setengahnya pengusul KIP Kuliah. Ini mustahil diterima semua, baik di UNP (Kampus Negeri Padang) atau di (Kampus) Andalas. Paketnya tidak sekitar itu,” ikat Rektor UNP itu.